Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

87 Persen Womenpreneur Indonesia Omsetnya Hampir Rp 200 Juta/Tahun Detik

Rcixstxtjois2m
Jakarta -

Ada kabar baik bahwa ada peningkatan partisipasi perempuan di sektor bisnis atau sebagai pengusaha. Namun, selain perbaikan tersebut, masih ada tantangan yang harus diatasi.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021, mayoritas total UMKM di Indonesia (64,5 persen atau tepatnya 37 juta) dikepalai oleh perempuan.

Tidak diragukan lagi ini merupakan kemajuan yang signifikan, terutama karena partisipasi perempuan tidak hanya berkontribusi untuk menghidupkan kembali perekonomian negara, tetapi juga memperkuat aspek pribadi, relasional dan ekonomi dari setiap perempuan yang terlibat.

Berkaitan dengan itu, pada kuartal pertama tahun 2022, Sirclo Group melakukan penelitian terhadap 500 pengusaha perempuan di seluruh Indonesia untuk memahami lanskap demografi, karakteristik, tantangan, dan kebutuhan pengusaha perempuan.

Mayoritas perempuan pengusaha (65%) adalah pedagang yang usia kegiatannya bervariasi dari 1 sampai 2 tahun. Mayoritas perempuan pengusaha menjalankan usaha mikro, dengan lebih dari setengah (56%) menjalankan usaha sendiri tanpa karyawan, 26% dengan 1-2 karyawan, dan 10% dengan 3-5 karyawan.

Mayoritas bisnis yang dijalankan oleh pengusaha wanita meliputi fashion (32%), memasak (27%), retail (26%), kecantikan (17%), dan banyak bisnis lainnya di bidang kesehatan, kerajinan, makanan, dan pendidikan perjalanan. Adapun jenis usaha yang paling banyak mereka kembangkan adalah usaha rumahan (49%) dan hingga 46% tidak memiliki toko/gudang/badan komersial.

Adapun omzet pengusaha wanita di Indonesia mayoritas (87%) kurang dari 15 juta per bulan atau kurang dari 200 juta per tahun. Menurut data, motivasi utama wirausahawan untuk memulai dan mengelola usaha adalah: tidak ingin terlalu bergantung pada mitra dalam hal ekonomi (52%), mencari kegiatan dan pemenuhan pribadi (50%) dan meningkatkan pendapatan utama. yang mereka anggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka (44%).

Bahkan, peningkatan jumlah pengusaha perempuan berdampak signifikan terhadap penguatan pemberdayaan perempuan di Indonesia dalam aspek: kapasitas pribadi, keterampilan interpersonal dan kontribusi ekonomi. Secara pribadi, mereka lebih berani memimpin, merencanakan hidup, dan mengejar passion.

Pada level relationship, pengusaha wanita dapat berlatih bernegosiasi, menjaga kepercayaan, dan bersosialisasi secara lebih luas. Sementara itu, secara ekonomi, perempuan lebih berperan aktif dalam pengelolaan keuangan keluarga, serta dalam meningkatkan pendapatan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sirclo Group ini membangkitkan Hari Kartini dan juga mengungkap tempat perempuan di dunia kerja.

Pengusaha wanita Indonesia membutuhkan dukungan

Namun, untuk mengembangkan usahanya, pengusaha perempuan di Indonesia membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik finansial maupun lainnya.

Secara finansial, beberapa hal utama yang paling dibutuhkan adalah dukungan pemerintah dalam hal permodalan dan kemudahan akses pinjaman/modal, baik dari lembaga formal (bank) maupun informal (P2P lending).

Meskipun dukungan non-finansial, pengusaha perempuan paling membutuhkan, terutama pelatihan pemasaran digital, program pemerintah untuk UKM dan pelatihan penggunaan jejaring sosial (medsos).

Dalam rangka memberdayakan dan mengembangkan lebih banyak perempuan pengusaha di Indonesia, Sirclo Group terus meningkatkan jumlah pengusaha perempuan yang terlibat dalam ekosistemnya. Hingga saat ini, hingga 65% dari perusahaan mikro, kecil dan menengah di ekosistem Sirclo Group adalah perempuan.

Melalui tiga lini bisnis, yaitu Sirclo Store, IbuSibuk dan WarungPintar, Sirclo fokus untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis berdasarkan spesialisasi masing-masing. Sirclo Store fokus membantu pengusaha wanita yang memiliki brand sendiri.

Selanjutnya, IbuSibuk didedikasikan untuk pengusaha perempuan yang mempromosikan produk/merek ke khalayak luas, sementara Warung Pintar memberdayakan pengusaha perempuan yang memiliki toko dan menjual berbagai produk/merek.

Tonton video "Wanita Afghanistan memprotes pencabutan izin sekolah oleh Taliban" [Udang: video 20 detik] (agt/fay)

Posting Komentar untuk "87 Persen Womenpreneur Indonesia Omsetnya Hampir Rp 200 Juta/Tahun Detik"